1. Gambar Sketsa
Pertama kali yang harus dipersiapkan adalah bentuk area dan ukuran dari bidang tanah atau ruangan yang akan dibangun, selanjutnya baru menuangkan bentuk gambar denah pada bidang yang telah kita gambar tersebut.
Dalam dunia desain dikenal banyak software untuk mendukung pemembuatan sebuah gambar diantara Autocad, Archicad, 3D max, Google Sketchup dan lain sebagainya. Untuk membuat gambar sketsa ini sebenarnya tidak memerlukan software – software tersebut akan tetapi untuk professional dapat langsung menggunakanya sehingga dapat mengefisiensikan waktu. Membuat sketsa gambar dapat dilakukan hanya dengan menggunakan pensil dan kertas gambar polos.
Seperti halnya melukis, proses membuat gambar sketsa ini pada dasarnya untuk menuangkan ide – ide spontan kita atau bentuk – bentuk yang telah kita bayangkan sebelumnya kedalam bentuk gambar, sehingga dapat dipahami dengan mudah dalam bentuk visual. Komposisi dan jenis elemen yang tidak mudah dijelaskan dengan kata – kata akan dapat diperjelas dengan memberikan notasi dalam gambar sketsa tersebut. Setelah gambar sketsa ini terbentuk selanjutnya dapat dipertegas dan diperjelas kedalam gambar yang lebih detail yaitu gambar kerja atau gambar konstruksi.
2. Gambar Proyeksi Tiga Dimensi
Gambar proyeksi tiga dimensi adalah gambar yang dapat memproyeksikan gambar dua dimensi kedalam bentuk gambar tiga dimensi, biasanya dipakai para Arsitek atau konsultan property untuk mempresentasikan konsep desain dihadapan klien. Untuk membuat gambar proyeksi ini memang agak rumit karena kita harus mengenal beberapa konsep gambar aksonometri dan perspektif, akan tetapi tidaklah ada kata sulit jika kita mau mencoba.
Prinsip dasar dari pembuatan gambar ini adalah agar sketsa bangunan yang akan kita bangun dapat divisualisasikan sehingga membantu pemahaman kita. Bukan menjadi keharusan untuk mengenal semua teori konsep aksonometri dan perspektif diatas, asalkan kita dapat memvisualisasikan gambar dengan baik tentunya dengan skala perbandingan yang sesuai, tujuan utama dari gambar ini sudah didapatkan (anggap saja seperti melukis).
3. Gambar Kerja atau Gambar Konstruksi
Gambar kerja ini dibagi dalam beberapa bagian yaitu ;
a. Gambar Denah
Gambar yang menunjukkan bentuk, posisi, komposisi / ukuran dan fungsi dari masing-masing ruangan yang disuguhkan. Ada beberapa jenis gambar denah diataranya :
1. Denah Ruangan
2. Denah Pondasi
3. Denah Atap
4. Denah Plafond
5. Denah Lantai
6. Denah Instalasi Listrik
7. Denah Sanitasi ( saluran air kotor dan air bersih )
Perlu
diperhatikan dalam membuat denah bangunan adalah proporsi bangunan dengan lahan
terbuka sebagai resapan air. Dalam hal ini kita harus mengetahui peraturan
tentang ijin-ijin mendirikan bangunan ( IMB ), biasanya rasio antara bangunan
dangan lahan terbuka adalah 50 : 50 atau 60 : 40. Pengetahuan ini sangat
diperlukan agar kita tidak asal desain tanpa memikirkan keseimbangan alam
khususnya ketersedian air tanah pada area kita sendiri.
b. Gambar Tampak
Gambar yang menunjukkan bentuk luar rumah meliputi tampak depan, tampak samping kanan, tampak samping kiri dan tampak belakang rumah.
c. Gambar Potongan
Gambar yang menunjukkan penampang struktur, konstruksi bangunan, material yang digunakan dan komponen-komponen lain yang dapat memperjelas bagian dalam bangunan tersebut seperti pintu, jendela dan lain sebagainya. Untuk membuat gambar potongan ini diperlukan daya imajenasi yang kuat sehingga dapat menggambarkan isi dalam ruangan secara menyeluruh. Potongan diambil dengan cara menarik garis lurus pada denah rumah baik kearah melintang atau memanjang bagian rumah.
d. Gambar Detail
Gambar detail adalah gambar dari bagian-bagian yang secara khusus diperjelas untuk memudahkan pengontrolan pekerjaan dan perhitungan, dari objek-objek yang tidak / kurang terlihat jelas dari gambar tampak dan potongan dikarenakan terlalu kecil atau sebab lain. Gambar detail ini misalkan detail sambungan struktur, detail pintu, detail jendela dan lain sebagainya sesuai keperluan.